Pemikir-generasi.xyz-Belakangan ini topik tentang PUBG sedang hangat dibicarakan.
Perbincangan PUBG menjadi sangat hangat mungkin karena begitu populernya salah satu game MOBA ini.
Tidak salah memang mengatakan PUBG salah satu yang paling populer diantara game MOBA lainnya, lihat saja peringkat terlarisnya di Play Store android, terlaris kedua setelah game Free Fire atau yang dikenal dengan Ep-ep ini.
Tencent selaku pengembang PUBG begitu pandai melihat peluang bisnis.
Melihat semakin membengkaknya pengguna dan peminat game mobile, Tencent mengeluarkan game mobile PUBG ini yang sebelumnya lebih dulu meluncurkan versi PC-nya.
Tencent menawarkan grafik yang begitu memukau, tidak jauh beda dengan versi PC-nya.
Wajar juga grafiknya memukau, melihat ukuran game PUBG ini sampai 1.4 GB.
Kalau dibandingkan dengan pesaing terberatnya game Free Fire yang hanya ratusan MB, dari segi grafik PUBG menang banyak.
Persaingan game MOBA terbaik menurut kami tidak dilihat dari seberapa populer game itu di pasar aplikasi, Play Store contohnya.
Free Fire terlaris nomor wahid di Play Store itu mungkin karena jenis perangkat yang digunakan oleh pengguna juga.
Jika berbicara masalah kuat atau tidaknya kebanyakan perangkat pengguna, maka kita setuju bahwa game Free Fire lebih unggul dan bersahabat bagi perangkat kebanyakan pengguna karena tidak membutuhkan spesifikasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh game PUBG.
Walaupun kami admin situs ini tidak ada satupun yang peminat game, baik game mobile maupun game PC, tapi kalau kami disuruh untuk memilih diantara dua game PUBG dan Free Fire, kami lebih condong ke game PUBG mungkin.
Kami melihat dan mengamati orang yang bermain PUBG dan Free Fire, disana kami menyimpulkan bahwa game MOBA terbaik itu memang PUBG.
Kami melihat dari sudut pandang semua kategori.
Pertama, jika berdebat masalah grafik, rasanya lebih banyak peminat Free Fire yang ter-bully dibandingakan peminat game PUBG.
Kami memberi istilah "Gak PUBG, HP Spek Kentang".
Ada betulnya juga sebenarnya.
Maka dari itu kami memutuskan untuk memilih game PUBG lebih baik agar kami tidak termasuk kedalam kelompok yang terbully :D
Kedua, jika kita hilangkan fanatik kita terhadap game PUBG dan Free Fire, dan disuruh memilih mana game terbaik, kami rasa orang kebanyakan akan mengatakan game PUBG adalah yang terbaik dalam kategori MOBA saat ini.
Dari segi manapun kita berbicara, PUBG lebih unggul.
Dan masih banyak alasan lain yang bisa sebenarnya kami paparkan untuk meyakinkan kamu bahwa game PUBG lebih baik :D
Tapi saat ini peminat PUBG terguncang.
Tercengang...
Terheran-heran.
Bahkan kami juga ikut heran melihat berita yang menyebar.
PUBG HARAM, PUBG HARAM.
Mengutip berita dari Detik.com, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menggelar forum group discussion dengan para ahli untuk membahas masalah fatwa tentang PUBG ini.
Nah, disini kami meluruskan.
Bahwa yang dikaji MUI itu bukan hanya game PUBG saja tentang haram atau tidaknya.
Tetapi semua game yang terindikasi menyebabkan salah satu alasan atau sumber inpirasi seseorang untuk melakukan kejahatan.
Kebetulan kasus penembakan oleh teroris di Selandia Baru, terorisnya diberitakan terinspirasi dari game PUBG.
Timbullah rasa kebencian para mereka yang tidak tahu apapun dari dunia game, sehingga langsung ingin membuat game PUBG ini jadi haram, bagi yang muslim khususnya.
Kami ingin bertanya kepada pembaca yang budiman.
Setujukah kamu jika game PUBG ini haram?
Setuju????
Jika hanya karena alasan teroris tadi terinspirasi dari game PUBG, maka bagaimana jika mereka teroris mengatakan bahwa yang menginspirasi mereka adalah kitab suci...
Apakah kitab suci jadi haram seketika?
Sebenarnya kita saja yang salah.
Kitab suci diciptakan dengan penuh kebenaran. Untuk memberi petunjuk dalam hal kebaikan.
Namun para pengguna kitab suci itu sendiri yang menyimpangkan kebenaran tadi.
Tencent pengembang PUBG membuat game PUBG untuk menghibur para pecinta game MOBA, namun pengguna game PUBG saja yang keterlaluan.
Kami tidak setuju saja jika game seperti PUBG ini menjadi haram karena hal tadi. Banyak lagi yang bisa diurus MUI.
Seperti membuat fatwa yang jelas tentang hukum korupsi.
Semua orang tau bahwa korupsi adalah perbuatan yang haram dan sangat sangat jelas haram.
Namun, jika kita semua memviralkan dan mendorong MUI untuk membuat fatwa yang jelas (Seperti diumumkan ke media seperti halnya fatwa PUBG Haram), mungkin para koruptor akan takut untuk.
Coba sebutkan banyak alasan untuk mengatakan bahwa game PUBG itu haram.
Kamu katakan memberi mudhorat?
Bukan game-nya yang membuat mudhorat. Tapi kamu saja yang membuatnya menjadi mudhorat.
OK kami setuju jika ada pernyataan yang mengatakan bahwa saat ini banyak yang terlena dan tidak peduli lagi lingkungan sejak game-game seperti PUBG ini hadir. Kami setuju sekali.
Tapi jika kita menyalahkan game-nya, berarti kita bodoh rasanya.
Kami juga sebagai tenaga kependidikan di SMKN 1 XIII Koto Kampar juga merasakan bagaimana siswa-siswa kami yang kecanduan game-game seperti PUBG ini.
Waktu belajar main game, waktu di kantin main game,waktu di WC mungkin masih main game. Semua waktu dipakai untuk bermain game.
Nah, inilah tugas kita semua orang yang belum terpengaruh oleh yang seperti ini.
Mari kita ubah cara mereka ini bahwa lingkungan harus terpengaruh oleh kita, bukan kita yang harus dipengeraruhi oleh lingkungan.
Mulai dari sekarang berhenti untuk mengatakan game PUBG itu haram. PUBG itu halal walaupun tidak ada label halalnya.
Rasanya lucu jika ada kategori game halal dan haram.
Jangan hanya karena satu kasus teroris di Selandia Baru bisa merusak yang lainnya.
Jika dalam fatwa MUI PUBG diharamkan, bayangkan betapa banyak kemungkinan kerugiannya. Paket game yang disediakan oleh provider tidak akan sebanyak sekarang pelanggannya. Kita contohkan secara lebay nya saja. Jika tidak ada yang beli paket interner untuk main game, maka penghasilan operator akan berkurang, dan kalau penghasilan berkurang, akan ada potensi untuk PHK dalam perusahaan operator ini (Percontohan yang sangat lebay).
Tapi boleh sih mengharamkan PUBG, tapi harus diharamkan juga game unfaedah lainnya. Game yang tidak mendidik haramkan juga. Jangan tanggung-tanggung. Beranikah?
Lihat usaha Tencent agar game PUBG-nya hanya menjadi penghibur dikala waktu santai. Kabarnya Tencent membatasi waktu bermain bagi penggguna selama 6 jam maksimal dalam sehari.
Bukankah kita melihat usaha Tencent sebagai usaha untuk membuat PUBG lebih baik. Baik bagi Tencent selaku pengembang game, baik buat pengguna game nya sendiri.
Jika seandainya tidak ada usaha dari Tencent untuk mengatasi solusi kecanduan seperti saat ini, maka boleh saja kita melarang untuk bermain PUBG tapi tidak sampai ke kategori haram yaa.
Jika kita berbicara mengenai sisi jeleknya saja, rasanya kurang adil. Kita juga harus berbicara tentang seberapa banyak keuntungan dari game-game seperti PUBG atau hal-hal yang berbau teknologi saat ini khususnya perangkat mobile.
Lihat anak kategori bayi sudah bisa menggunakan teknologi smartphone. Keuntungannya orang-orang jadi melek akan teknologi.
Karena teknologi itu adalah hal yang sangat menarik. Sesuatu yang menarik sudah pasti dilirik, sama halnya dengan teknologi. Sama juga halnya dengan PUBG ini karena menarik tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar