ODP dan PDP, Suspect, Lockdown Serta beberapa istilah dalam COVID-19


Assalamulaikum teman-teman.

Belakangan ini kita seluruh dunia diterpa ancaman COVID-19 atau Corona Virus Diseases 2019. Di Indonesia sendiri sudah banyak juga yang meninggal akibat terserang virus Corona ini.

Hampir setiap hari kita melihat berita tentang virus Corona ini. Virus yang berasal dari kota Wuhan Tiongkok ini seakan menjadi momok yang sangat menakutkan bagi kita semua.

COVID-19 bisa menyerang siapapun tidak peduli anak-anak, remaja hingga orang tua. Bupati, Wali Kota, Gubernur, Presiden pun bisa kena. Petani, Artis bahka  atlet pun bisa kena COVID-19.

Bukan untuk meremehkan, tapi sebenarnya virus-virus sebelumnya yang menyerang bebrapa wilayah di negara lain lebih berbahaya daripada COVID-19 ini.

Sebut saja Virus Ebola yang memberikan fakta puluhan persen angka kematian. Tapi walaupun demikian, kita tidak boleh remeh terhadap COVID-19 ini.

COVID-19 ini memang beberapa persen saja angka kematiannya. Namun jika diremehkan bisa jadi semakin merajalela akibat sikap kita yang tak mau sedikit berusaha agar virus ini hilang dan tamat.

Sering saya lihat, banyak orang menyalahkan pemerintah Indonesia dengan semakin menyebarnya COVID-19 ini.

Hei bung, tidak ada pemerintah dimana pun dimuka bumi ini yang punya niat buruk terhadap rakyatnya.

Bahkan Kim Jong Un yang digambarkan sangar dan kejam terhadap rakyatnya, sebenarnya punya niat baik bagi rakyatnya.

Kim Jong Un menutup akses bagi dunia untuk mengetahui negaranya. Mungkin salah satu cara Kim Jong Un untuk membuat rakyatnya merasa merekalah bangsa yang paling hebat dimuka bumi ini. Setidaknya punya niat yang baik.

Ada beberapa istilah baru dan asing bagi kita saat membaca dan melihat berita tentang COVID-19 ini. Mungkin tulisan sederhana ini bisa menjadi pengetahuan baru bagi kita semua.


ODP dan PDP, Suspect, Lockdown Serta beberapa istilah dalam COVID-19


1. ODP

ODP adalah singkatan dari Orang Dalam Pemantauan. Maksudnya, orang yang dicurigai terpapar COVID-19. Bisa jadi dicurigai karena baru pulang dari daerah rawan COVID-19 atau melakukan kontak dengan orang yang sudah dinyatakan positif terpapar COVID-19.

2. PDP

PDP adalah Pasien Dalam Pengawasan. Maksudnya, orang yang dicurigai tadi mungkin sudah menimbulkan gejala awal COVID-19. Tapi masih belum dinyatakan positif terpapar.

3. Suspek

Suspek adalah kondisi dimana seseorang tersebut sudah diduga sudah terkena virus ini. Ada beberapa orang yang sudah menimbulkan gejala-gejala akan terserang virus Corona ini. Tapi belum bisa dipastikan sudah terserang COVID-19, karena masih membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.

Ada 3 gejala umum sebagai tanda awal akan atau sudah terserang COVID-19 ini. Jika sudah timbul gejala berikut, silahkan lakukan secepatnya ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut untuk mengecek apakah memang sudah terpapar atau belum COVID-19 ini. 

Gejala umum COVID-19:

  • Demam dengan suhu diatas 38 derajat celcius
  • Batuk yang tidak biasa. Beberapa pengakuan pasien COVID-19 menceritakan bahwa batuk yang mereka alami sangat hebat dan bahkan menjadi batuk paling parah yang mereka alami
  • Sesak nafas. COVID-19 adalah virus yang menyerang bagian pernapasan jadi sesak nafas akan dirasakan jika sudah terpapar virus Corona ini.
Gejala diatas timbul bukan saat pertama kali kita terpapar COVID-19, tapi membutuhkan hingga 2 minggu baru muncul gejalanya. Jadi waspada saja dan jaga kesehatan dan kebersihan yaa.

4. Lockdown

Lockdown adalah kondisi dimana pemerintah setempat menutup seluruh akses keluar masuk sebuah wilayah agar meminimalisir potensi terkena dan menyebarnya virus Corona ini.

Lockdown bukan hanya menutup akses keluar-masuk sebuah wilayah tapi juga menutup dan memblokir hampir semua kegiatan di tempat ramai seperti pasar. 

Di media sosial banyak pro dan kontra antara pemerintah harus ambil keputusan Lockdown atau tidak, tapi bagi saya sendiri seharusnya nggak usah lockdown karena akan menimbulkan efek yang buruk bagi ekonomi.

Mungkin masih ada cara lain untuk menghentikan COVID-19 ini daripada harus lockdown.


5. Social Distancing

Social Distancing adalah upaya untuk menjauh dari segala bentuk perkumpulan ditempat ramai dan menghindari manusia lain atau tempat-tempat keramaian serta mengurangi bahkan tidak memegang benda yang kiranya digunakan oleh umum.

Memang social distancing bukanlah budaya Indonesia yang ramah-tamah dan gotongroyong, untuk untuk keadaan darurat begini apa boleh buat?

6. Isolasi

Isolasi adalah bagi yang sudah terkena COVID-19. Diisolasi dengan tujuan mencegah perpindahan penyakit dari orang yang sakit (terkena virus).

7. Karantina

Lebih kurang sama dengan isolasi, tapi karantina ini bagi orang yang sehat. Mengkarantina orang yang sehat agar tidak terpapar dan tertular bagi yang sakit.

8. Work From Home (WFH)

Istilah WFH adalah istilah bahasa inggris yang berarti bekerja dari rumah. Aneh juga sih, bayangkan penjual bakso yang harus bekerja dari rumah, gimana caranya tuh? Jual bakso online? heheheh.

Presiden Joko Widodo sudah mengintruksikan bahwa lebih baik dirumah saja jika tidak ada kepentingan diluar. Mari kita dengarkan dan lakukan biar COVID-19 ini secepatnya tamat. Aamiin.

9. Epidemi

Epidemi adalah adalah penyebaran penyakit secara banyak dan cepat yang tidak normal disuatu wilayah.

10. Pandemi

Pandemi adalah penyebaran yang terjadi secara global. Seperti saat ini COVID-19 ini bisa dikatakan sebagai Epidemi dan Pandemi.

11. Postif dan Negatif

Pasien dinyatakan positif terkena COVID-19 ini jika sudah melawati prosedur pengecekan labor dan mendapati hasil yang positif dan sebaliknya jika dinyatakan hasil yang negatif maka pasien juga dikategorikan negatif COVID-19.

Semoga COVID-19 ini secepatnya habis dan tidak muncul kembali. Tapi warga Indonesia cukup santuy. Sampai-sampai waktu libur 2 minggu ini digunakan untuk liburan ke puncak, pantai dan tempat-tenpat ramai lainnya. Hehheh.

Semua tergantung kita masing-masing. Bahkan rumah yang biasa saja jika kita anggap angker, maka ada-ada saja hal yang tak normal dari rumah tersebut seperti hal-hal gaib. 

Padahal sebenarnya tidak selamanya demikian, maka dari sekarang selalu berfikiran positif dan terakhir, INDONESIA BEBAS CORONA!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar